Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang

GudangCewek.com - Berikut ini adalah foto Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang tapi masih dalam balutan bikini� he�he�he�, nah biar gak penasaran langsung saja simak fotonya dibawah ini.

Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.comCewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com 

Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com
Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com
Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com
Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com
Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com Cewek Thailand Berpose Bugil di Kolam Renang || gudangcewek.com

Asian Girls, Thailand Girls, Bikini Girls
Source: facebook

Pose Panas Model Hot Asal Philipina �Arra Castro�

GudangCewek.comBerikut ini adalah kumpulan foto pose panas Arra Castro model hot yang berasal dari Philipina. Buat anda para lelaki penikmat tubuh wanita langsung saja simak fotonya dibawah ini.

Pose Panas Model Hot Asal Philipina �Arra Castro� || gudangcewek.com

Pose Panas Model Hot Asal Philipina �Arra Castro� || gudangcewek.com

Pose Panas Model Hot Asal Philipina �Arra Castro� || gudangcewek.com

Pose Panas Model Hot Asal Philipina �Arra Castro� || gudangcewek.com

Pose Panas Model Hot Asal Philipina �Arra Castro� || gudangcewek.com

Asian Girls, Philippines Girls, Bikini Girls 
Source: facebook

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot

GudangCewek.comBerikut ini adalah foto Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot, langsung saja simak fotonya dibawah ini.

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.com

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.com

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.com

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.comPose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.com

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.com

Pose Panas Cewek di Atas Ranjang Minta di Entot || gudangcewek.com

Asian Girls, Mixed Girls, Bikini Girls
Source: facebook

Nikmatnya Ngeseks Saat Kemah

Nikmatnya Ngeseks Saat KemahGudangCewek.com � Pada waktu kemping di pegunungan dieng tahun 1998, ada dua kemah untuk tidur kami berdua. Kemah satu untuk cowok yang berjumlah 4 orang dan lainnya untuk gadis yang berjumlah 4 orang. Pada suatu malam, kemah tempat gadis kebanjiran karena hujan yang besar tidak bisa tertampung di saluran yang mengelilingi kemah itu. Tentu saja mereka kalang kabut ditengah tidur lelap kami. Tentu saja kami jadi ikut terbangun dengan kegaduhan suara cewek-cewek itu.

Yang dituju pertama untuk melindungi diri dari hujan deras tentu kemah kami para cowok. Kami sepakat untuk malam ini kami tidur masal. Walaupun cukup sempit tetapi masih cukuplah kami tidur berhimpit-himpitan. Setelah diatur, maka muatlah ketujuh orang itu dengan posisi tidur, dengan catatan tidak boleh bergerak yang memang tidak bisa bergerak karena sempitnya. Vita, memilih tidur di dekatku, karena ia kebagian di tempat paling pinggir terkena kain kemah yang menggantung dan basah. Sementara aku sendiri berada di pinggir juga. Ia membisikkan sesuatu kepadaku, �Jangan macam-macam..� Tetapi hal ini justru kutafsirkan suatu tantangan untuk memulai suatu gerilya.

Setelah lentera padam, yang ada hanya gelap gulita. Teman-teman yang lain tampaknya sudah tertidur. Vita memiringkan badannya sehingga menghadapku, sedangkan kakinya menindih pahaku. Nafas ringannya terasa di pundakku. Mataku terus melotot di dalam kegelapan, lalu timbul niat isengku. Pelan-pelan tangan kiriku kuangkat dan kutindihkan pada pinggulnya, sedangkan siku kuletakkan sedemikian rupa sehingga hampir menyentuh payudaranya. Sehingga apabila Vita bergerak sedikit saja payudaranya akan tersenggol oleh lenganku. Aku menanti dengan hati berdebar-debar. Sementara tidur Vita nampaknya makin pulas. Aku menjadi kurang sabar, kugeser sedikit sikuku agar menyentuh payudaranya. Oh, rupanya payudaranya dilindungi oleh kedua tangannya. Usahaku sia-sia. Aku putar otak mencari posisi yang menguntungkan.

Selagi aku hampir kehabisan akal mencari strategi, tiba-tiba Vita bergerak, mengambil lenganku dan menariknya ke dalam pelukannya. Dalam keadaan yang gelap gulita aku memang merasa menyenggol benda yang halus. Tapi aku tidak tahu benar bagian tubuh mana itu, perut apa dada. Walaupun demikian cukuplah untuk pemanasan, pikirku. Senjataku yang sejak siang tadi mengkerut kedinginan mulai bangun. Sebelum besar benar, kubetulkan posisi kemaluanku agar bisa mengembang dengan sempurna tanpa ada bulu yang tertarik oleh tegangnya kemaluanku. Gerakanku agaknya membuat Vita semakin mendekapkan tanganku ke dalam pelukannya, entah secara refleks atau apa aku tak tahu. Sebelah kaki yang menindihku dinaikkan lebih ke atas sehingga nyaris menimpa kemaluanku.

Lenganku masih dalam pelukannya. Tapi jari-jariku masih bebas, aku berusaha meraih apa saja yang ada di dekatnya, tetapi sia-sia. Gerakan-gerakan kecil kemaluanku pasti terasa juga oleh Vita, seandainya ia tidak tidur. Kembali Vita lebih memeluk tanganku dan ditekankannya ke dadaku. Kini aku merasakan lembut dan hangatnya bukit kembar Vita yang terbungkus jaket tebalnya. Dalam gerakan itu kuberanikan diri memegang pangkal pahanya. Vita hanya menggeliat dan menaikkan kakinya sehingga menindih kemaluanku. Aduh, enak sekali. Burungku semakin menggeliat dan bergerak-gerak. Oleh gerakan-gerakan itu diangkatnya kaki Vita, kemudian diletakkan lagi pada tempat yang sama. Nah, di sinilah aku baru merasa bahwa Vita masih belum tidur dan semua gerakannya masih dilakukan dalam keadaan sadar.

Sebelah tanganku yang didekap kugeser-geser mencari sasaran, yang kutuju adalah kemaluannya. Namun sebelum sampai pada sasaran dicubitnya dengan pelan. Aku dan Vita tidak berani saling bersuara. Cubitan halus ini tidak menyurutkan niatku, dengan agak memaksakan diri akhirnya sampailah telapak tanganku bersandar di selangkangannya. Setiba di daerah itu tanganku justru dijepit oleh kedua kakinya. Kamaluannya yang empuk kurasakan meskipun masih tertutup Jeans. Namun oleh jepitan kakinya yang kencang aku tidak bisa berbuat banyak. Namum sebelah tanganku masih bebas leluasa, dengan gerakan yang super hati-hati takut Vita kaget dan membangunkan teman di sebelahnya. Tanganku mulai menerobos double cover-nya. Vita merenggangkan kedua tangannya yang membentuk double cover itu. Dan mendaratlah tanganku di atas payudaranya. Kuelus-elus dan kuremas-remas, membuatnya keenakan.

Setelah beberapa lama aku mengarahkan tanganku untuk mengelus perutnya yang mudah disingkapkan. Pelan-pelan kuselipkan ke bagian dadanya. Akhirnya sampai juga ke arah BH-nya. BH yang terbuat dari nilon halus itu memang lebih nikmat rasanya untuk diremas-remas. Tetapi dasar pikiran yang sudah kotor, maka kucari pengait BH yang ada di punggungnya. Aku agak kesulitan membuka pengait itu. Vita dengan gerakan yang pelan membantunya. Dan, lepaslah pengait itu, membuat buah dadanya sangat mudah untuk disentuh secara langsung kulitnya. Ada rasa hangat, ada rasa lembut, ada rasa nikmat dan ada getaran aneh yang menjadikan kemaluanku, yang tanpa kuduga sudah ada di genggaman Vita, semakin besar.

Aku remas-remas kekenyalan payudaranya, kupencet-pencet putingnya menjadikan nafas Vita semakin memburu. Akhirnya untuk lebih memberikan ruang gerakku, dia mengambil posisi terlentang. Kini tanganku dengan bebas mempermainkan payudaranya yang sudah tidak terlindungi lagi oleh jaketnya, tetapi masih dalam selimut tebalnya. Sekali-kali ada kilat, dan kulihat wajah Vita yang polos kelihatan setengah merem menikmati permainan itu. Kepalaku menerobos masuk ke dalam selimutnya. Kuciumi kulit payudaranya yang mulus, tidak ketinggalan putingnya yang kecil itu. Membuat nafasnya makin naik turun saja. Sementara tanganku menggosok-gosok kemaluannya. Dia setuju saja, hal ini terbukti dengan lebih mengangkangkan kedua kakinya. Setelah kubuka reitsleting, kupelorotkan ke bawah sekalian dengan celana dalamnya. Dengan demikian kemaluannya yang ditumbuhi rambut tipisnya sudah basah oleh lendir karena kuusap-usap dengan halus.

Begitu kumasukkan sebuah jari tengahku ke dalam liang vaginanya, terasa sempit, dan berdenyut-denyut. Wah, aku sudah tidak tahan lagi. Apalagi tangan Vita sudah menerobos masuk ke dalam celana training-ku yang longgar. Mengocok-ngocok dengan halus. Aku agak kesulitan melepas celana jeans dan celana dalamnya, namun Vita membantunya diangkatnya pinggulnya tinggi-tinggi sambil memelorotkan celananya. Sementara teman-teman lain tertidur, kutindih dia, kuarahkan kemaluanku ke arah kemaluannya. Kupelorotkan celanaku sampai ke lutut. Aku mengambil posisi di atasnya, sambil kubetulkan selimut di punggungku. Ia bimbing kemaluanku ke arah lubang yang benar lalu, �Bless�� batang kenikmatanku menerobos masuk dalam kehormatannya yang sangat disembunyikan itu.

Kupompa beberapa kali kemaluanku ke dalam kemaluannya yang sempit, terasa dinding vaginanya bergetar menjadikan kemaluanku makin nikmat, kupercepat gerakanku, sampai akhirnya sampailah perasaan yang sulit dirasakan, tubuhku menegang perasaan nikmat, setengah ngilu berada di ujung kemaluanku dan menjalar ke pinggul lalu ke seluruh tubuh. Sepersekian detik menjelang keluar spermaku, sekilas kuingat sesuatu, dan kucabut penisku dari rahimnya. Sehingga muncratlah spermaku ke atas perutnya, kugesek-gesekkan ke perutnya yang mulus. Ada beberapa kali *an sebelum habis sama sekali. Sejenak kunikmati perasaan yang sangat indah ini, sampai kudengar suara batuk di tengah kegelapan. Aku agak terkejut dan segera kembali pura-pura tidur di sebelah Vita dengan manisnya. Kudengar Vita tertawa namun ditahan. Ia pegang kemaluanku yang sudah mulai lemas dan mencium pipiku. Lalu memungut pakaiannya dan memakainya lagi. Paginya sesuai rencana kami bersiap-siap untuk pulang, Vita bersikap seperti biasa terhadapku. Seperti tidak ada apa-apa semalam. Aku juga demikian.

Sejak kejadian itu, aku dan Vita sangat erat, saling curhat. Kadang-kadang melakukan hubungan suami isteri. Namun demikian kami belum memproklamirkannya sebagai pacar. Kadang hubungan dilakukan di rumahku ketika sedang sepi, atau di tempat kost-nya. Karena kami kebetulan sibuk dalam dalam kepengurusan organisasi mahasiswa di suatu tempat, maka sangat lazim untuk bersama-sama setiap saat. Aku masih belum menganggapnya sebagai pacar karena type orangnya yang egois dan kasar. Sedangkan dalam pengamatanku, agaknya ia suka yang culun dan penurut. Hubungan kami hanya organisasi dan seks.

Mengenai kegemaran Vita dibidang seks, ia sangat agresif kadang-kadang meskipun aku sudah keluar, seandainya ia belum mencapai orgasme maka ia dengan sangat agresif melakukan segala sesuatu. Untuk membuat barangku berdiri lagi. Dalam melakukan hubungan intim, kami sudah sangat bervariasi, dari mulai blow job sebagai pemanasan, dogy style, 69 dan lain-lain. Pokoknya semuanya dicoba. Segala lubang sudah kumasuki termasuk lubang duburnya.

Agak susah juga merayu untuk ditembak bagian belakang. Dengan alasan ia belum orgasme. Pada suatu ketika aku sangat menggebu-gebu dan bernafsu, sudah tiga kali ia klimaks besar (orgasme yang panjang), sampai tubuhnya lemas. Dan barangnya sudah tidak bisa mencengkeram lagi. Aku sampai kehabisan gaya, akhirnya ketika ia tengkurap mula-mula kutembak kemaluannya dari belakang. Tetap saja belum keluar, sedangkan ia sudah kecapaian. Akhirnya kugosok-gosokkan diantara lipatan bokongnya, agak enak juga. Setelah kering kugosok-gosokkan, kumasukkan lagi ke dalam vaginanya yang basah sebagai pelumas. Begitu kutempelkan pada lipatan bokongnya itu tampak ada denyutan tepat di ujung kemaluanku. Pelan-pelan kusodok sedikit, ternyata masuk walaupun sempit sekali. Ia mau bangkit dan menolak, tetapi kutekan terus akhirnya karena ia mungkin sedang kecapaian apa mungkin merasakan nikmat. Akhirnya ia diam saja. Mulanya hanya kepala saja yang bisa masuk, tetapi karena panasnya daerah itu dan remasannya yang sangat kuat tidak ada dua menit aku pun keluar.

Lama-lama ia agak terbiasa dengan tembakan belakang melalui anus, dengan syarat ia sudah terpuaskan dulu. Namun sampai sekarang ia tetap tidak suka dengan permainan itu. Ketika membicarakan seks secara serius ia selalu menghindar ketika menyinggung soal lubang anusnya.Jujur saja, hubungan aneh ini berlangsung sampai kini. Ia bekerja dan sudah punya pacar, tetapi ia mengakui berlagak alim dengan pacarnya karena pacarnya sangat sopan. Lucunya kalau ia terangsang dengan pacarnya dia bisa tahan, karena berlagak alim tersebut. Tetapi begitu pacarnya pulang ia segara menelepon aku. Aku sendiri sudah punya pacar, aku masih berusaha merayunya untuk bisa disetubuhi. Biar aku telah meyakinkan bahwa akan aku keluarkan di luar. Begitulah kisah nyataku bersama Vita. TAMAT!!

Source: pasti-nikmat.blogspot.com 

 

Baca Cerita Seks Yang Lain! 

Nonton Liga Champions di SCTV Live Streaming

SCTVGudangCewek.com - SCTV TV Online Live Streaming merupakan saluran televisi melalui jaringan internet atau secara online. Kita bisa nonton dengan santai di laptop, notebook dan barang lainnya dengan syarat barang tersebut mampu berkoneksi ke internet. Urusan lancar atau enggaknya itu di tentukan dengan kapasitas jaringan internet kita sendiri. Bahkan untuk Liga Champions tahun ini akan di tayangkan di SCTV anda pasti sudah tidak sabar menonton laga-laga seru tersebut. Silahkan tonton SCTV TV Online Live Streaming dibawah ini�.!!

TV Streaming

Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima

GudangCewek.comBerikut ini adalah Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima, Langsung saja simak fotonya dibawah ini. 

Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
 
Koleksi Foto Seksi Haruna Kojima || gudangcewek.com
Asian Girls, Japanese Girls
Source: pasti-nikmat.blogspot.com 

Ngentot Memek Tante Girang

Ngentot Memek Tante GirangGudangCewek.com - Pada waktu itu aku pulang dari kampus sekitar pukul 20:00 karena ada kuliah malam. Sesampainya di tempat kost, perutku minta diisi. Aku langsung saja pergi ke warung tempat langgananku di depan rumah. Warung itu milik Ibu Sari, umurnya 30 tahun. Dia seorang janda ditinggal mati suaminya dan belum punya anak. Orangnya cantik dan bodynya bagus. Aku melihat warungnya masih buka tapi kok kelihatannya sudah sepi. Wah, jangan-jangan makanannya sudah habis, aduh bisa mati kelaparan aku nanti. Lalu aku langsung masuk ke dalam warungnya. �Tante..?� �Ehhh. Dik Sony, mau makan ya?� �Eee.. ayam gorengnya masih ada, Tante?� �Aduhh.. udah habis tuch, ini tinggal kepalanya doang.� �Waduhh.. bisa makan nasi tok nich..� kataku memelas. �Kalau Dik Sony mau, ayo ke rumah tante. Di rumah tante ada persediaan ayam goreng. Dik Sony mau nggak?� �Terserah Tante aja dech..� �Tunggu sebentar ya, biar Tante tutup dulu warungnya?� �Mari saya bantu Tante.� Lalu setelah menutup warung itu, saya ikut dengannya pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari warung itu. Sesampai di rumahnya.. �Dik Sony, tunggu sebentar ya.

Owwww iya, alau mau nonton TV nyalakan aja.. ya jangan malu-malu. Tante mau ganti pakaian dulu..� �Ya Tante..� jawabku. Lalu Tante Sari masuk ke kamarnya, terus beberapa saat kemudian dia keluar dari kamar dengan hanya mengenakan kaos dan celana pendek warna putih. Wow keren, bodynya yang sexy terpampang di mataku, puting susunya yang menyembul dari balik kaosnya itu, betapa besar dan menantang susunya itu. Kakinya yang panjang dan jenjang, putih dan mulus serta ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia menuju ke dapur, lalu aku meneruskan nonton TV-nya. Setelah beberapa saat. �Dik.. Dik Sony.. coba kemari sebentar?� �Ya Tante.. sebentar..� kataku sambil berlari menuju dapur. Setelah sampai di pintu dapur. �Ada apa Tante?� tanyaku. �E.. Tante cuman mau tanya, Dik Sony suka bagian mana.. dada, sayap atau paha?� �Eee.. bagian paha aja, Tante.� kataku sambil memandang tubuh Tante Sari yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.

Tubuhnya begitu indah. �Dik Sony suka paha ya.. eehhmm..� katanya sambil menggoreng ayam. �Ya Tante, soalnya bagian paha sangat enak dan gurih.� kataku. �Aduhh Dik.. tolong Dik.. paha Tante gatel.. aduhh.. mungkin ada semut nakal.. aduhh..� Aku kaget sekaligus bingung, kuperiksa paha Tante. Tidak ada apa-apa. �Nggak ada semutnya kok Tante..� kataku sambil memandang paha putih mulus plus bulu-bulu halus yang membuat penisku naik 10%. �Masak sih, coba kamu gosok-gosok pakai tangan biar gatelnya hilang.� pintanya. �Baik Tante..� lalu kugosok-gosok pahanya dengan tanganku. Wow, begitu halus, selembut kain sutera dari China

�Bagaimana Tante, sudah hilang gatelnya?� �Lumayan Dik, aduh terima kasih ya. Dik Sony pintar dech..� katanya membuatku jadi tersanjung. �Sama-sama Tante..� kataku. �Oke, ayamnya sudah siap.. sekarang Dik Sony makan dulu. Sementara Tante mau mandi dulu ya.� katanya. �Baik Tante, terima kasih?� kataku sambil memakan ayam goreng yang lezat itu. Disaat makan, terlintas di pikiranku tubuh Tante Sari yang telanjang. Oh, betapa bahagianya mandi berdua dengannya. Aku tidak bisa konsentrasi dengan makanku.

Pikiran kotor itu menyergap lagi, dan tak kuasa aku menolaknya. Tante Sari tidak menyadari kalau mataku terus mengikuti langkahnya menuju kamar mandi. Ketika pintu kamar mandi telah tertutup, aku membayangkan bagaimana tangan Tante Sari mengusap lembut seluruh tubuhnya dengan sabun yang wangi, mulai dari wajahnya yang cantik, lalu pipinya yang mulus, bibirnya yang sensual, lehernya yang jenjang, susunya yang montok, perut dan pusarnya, terus vaginanya, bokongnya yang montok, pahanya yang putih dan mulus itu. Aku lalu langsung saja mengambil sebuah kursi agar bisa mengintip lewat kaca di atas pintu itu. Di situ tampak jelas sekali. Tante Sari tampak mulai mengangkat ujung kaosnya ke atas hingga melampaui kepalanya.

Tubuhnya tinggal terbalut celana pendek dan BH, itu pun tak berlangsung lama, karena segera dia melucutinya. Dia melepaskan celana pendek yang dikenakannya, dan dia tidak memakai CD. Kemudian dia melepaskan BH-nya dan meloncatlah susunya yang besar itu. Lalu, dengan diguyur air dia mengolesi seluruh tubuhnya dengan sabun, lalu tangannya meremas kedua susunya dan berputar-putar di ujungnya.

Kejantananku seakan turut merasakan pijitannya jadi membesar sekitar 50%. Dengan posisi berdiri sambil bersandar tembok, Tante Sari meneruskan gosokannya di daerah selangkangan, sementara matanya tertutup rapat, mulutnya menyungging. Beberapa saat kemudian.. �Ayo, Dik Sony.. masuk saja tak perlu mengintip begitu, kan nggak baik, pintunya nggak dikunci kok!� tiba-tiba terdengar suara dari Tante Sari dari dalam. Seruan itu hampir saja membuatku pingsan dan amat sangat mengejutkan. �Maaf yah Tante. Sony tidak sengaja lho,� sambil pelan-pelan membuka pintu kamar mandi yang memang tidak terkunci. Tetapi setelah pintu terbuka, aku seperti patung menyaksikan pemandangan yang tidak pernah terbayangkan. Tante Sari tersenyum manis sekali dan..

�Ayo sini dong temani Tante mandi ya, jangan seperti patung gicu?� �Baik Tante..� kataku sambil menutup pintu. �Dik Sony.. burungnya bangun ya?� �Iya Tante.. ah jadi malu saya.. abis Sony liat Tante telanjang gini mana harum lagi, jadi nafsu saya, Tante..� �Ah nggak pa-pa kok Dik Sony, itu wajar..� �Dik Sony pernah ngesex belum?� �Eee.. belum Tante..� �Jadi, Dik Sony masih perjaka ya, wow ngetop dong..� �Akhh.. Tante jadi malu, Sony.� Waktu itu bentuk celanaku sudah berubah 70%, agak kembung, rupanya Tante Sari juga memperhatikan. �Dik Sony, burungnya masih bangun ya?� Aku cuman mengangguk saja, dan diluar dugaanku tiba-tiba Tante Sari mendekat dengan tubuh telanjangnya meraba penisku. �Wow besar juga burungmu, Dik Sony..� sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan.

�Dik Sony.. boleh dong Tante liat burungnya?� belum sempat aku menjawab, Tante Sari sudah menarik ke bawah celana pendekku, praktis tinggal CD-ku yang tertinggal plus kaos T-shirtku. �Oh.. besar sekali dan sampe keluar gini, Dik Sony.� kata Tante sambil mengocok penisku, nikmat sekali dikocok Tante Sari dengan tangannya yang halus mulus dan putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, penisku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang montok dan besar itu.

�Ough.. Tante.. nikmat Tante.. ough..� desahku sambil bersandar di dinding. Setelah itu, Tante Sari memasukkan penisku ke bibirnya, dengan buasnya dia mengeluar-masukkan penisku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot, kadang-kadang juga dia menjilat dan menyedot habis 2 telur kembarku. Aku kaget, tiba-tiba Tante Sari menghentikan kegiatannya. Dia pegangi penisku sambil berjalan ke arah bak mandi, lalu Tante Sari nungging membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku.

�Dik Sony.. berbuatlah sesukamu.. kerjain Tante ya?!� Aku melihat pemandangan yang begitu indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu lebat. Lalu langsung saja kusosor vaginanya yang harum dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Kulahap dengan rakus vagina Tante Sari, aku mainkan lidahku di klitorisnya, sesekali kumasukkan lidahku ke lubang vaginanya. �Ough Sonn.. ough..� desah Tante Sari sambil meremas-remas susunya. �Terus Son.. Sonn..� aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu kumasukkan lidahku ke dalam vaginanya ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila. Kemudian Tante Sari tidur terlentang di lantai dengan kedua paha ditekuk ke atas.

�Ayo Dik Sony.. Tante udah nggak tahan.. mana burungmu Son?� �Tante udah nggak tahan ya?� kataku sambil melihat pemandangan demikian menantang, vaginanya dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung menancapkan penisku di bibir vaginanya. �Aoghh..� teriak Tante Sari. �Kenapa Tante..?� tanyaku kaget. �Nggak.. Nggak apa-apa kok Son.. teruskan.. teruskan..� Aku masukkan kepala penisku di vaginanya. �Sempit sekali Tante.. sempit sekali Tante?� � Nggak pa-pa Son.. terus aja.. soalnya udah lama sich Tante nggak ginian.. ntar juga enak kok..� Yah, aku paksa sedikit demi sedikit, baru setengah dari penisku amblas. Tante Sari sudah seperti cacing kepanasan menggelepar kesana kemari.

�Ough.. Son.. ouh.. Son.. enak Son.. terus Son.. oughh..� desah Tante Sari, begitu juga aku walaupun penisku masuk ke vaginanya cuman setengah tapi kempotannya sungguh luar biasa, nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat, kali ini penisku sudah amblas dimakan vagina Tante Sari. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Sari. Tiba-tiba Tante Sari terduduk sambil memelukku dan mencakarku. �Oughh Son.. ough.. luar biasa.. oughh.. Sonn..� katanya sambil merem melek. �Kayaknya aku mau orgasme.. ough..� penisku tetap menancap di vagina Tante Sari. �Dik Sony udah mau keluar ya?� Aku menggeleng, kemudian Tante Sari terlentang kembali. Aku seperti kesetanan menggerakkan badanku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk, kucium putingnya yang coklat kemerahan.

Tante Sari semakin mendesah, �Ough.. Sonn..� tiba-tiba Tante Sari memelukku sedikit agak mencakar punggungku. �Oughh.. Sonn.. aku keluar lagi..� Vaginanya kurasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin kerasa. Aku dibuat terbang rasanya.

Ah, rasanya aku sudah mau keluar. Sambil terus goyang, kutanya Tante Sari. �Tante.. aku keluarin di mana Tante..? Di dalam boleh nggak..?� �Terseraahh.. Soonn..� desah Tante Sari. Kupercepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya kumuntahkan laharku dalam vagina Tante Sari, masih kugerakkan badanku dan rupanya Tante Sari orgasme kembali lalu dia gigit dadaku, �Oughh..� �Dik Sony.. Sonn.. kamu memang hebat..� Aku kembali mangenakann CD-ku serta celana pendekku. Sementara Tante Sari masih tetap telanjang, terlentang di lantai.

�Dik Sony.. kalo mau beli makan malam lagi yah.. jam-jam sekian aja ya..� kata Tante Sari menggodaku sambil memainkan puting dan klitorisnya yang masih nampak bengkak. �Tante ingin Dik Sony sering makan di rumah Tante ya..� kata Tante Sari sambil tersenyum genit.

Source: pasti-nikmat.blogspot.com 

Baca Cerita Seks Yang Lain!